Selasa, 16 Desember 2008
SELINGKUH
Senin, 11 Agustus 2008
Kamis, 12 Juni 2008
Jaringan Narkoba
Kompol A Yanuari Insan SiK
“Jaringan ataupun sindikat peredaran narkoba dan narkotika di dalam Rutan Tanjung Gusta itu ada. Bila kedapatan akan saya sikat habis. Tidak peduli statusnya mau pegawai atau napi. Yang pasti sikat habis," demikian penuturan tegas Kasat Reserse Narkoba Poltabes Medan Kompol Ahmad Yanuari Insan SiK, Jum'at (30/5).Penuturan pedas tersebut secara spontan keluar dari bibir mantan Kapolsek Medan Area itu ketika ditanya apa yang akan dilakukan pihak kepolisian terhadap aksi penggerebekan kedua kalinya pihak Poldasu dan Poltabes Medan melakukan razia terhadap sel-sel di dalam Rutan Tanjung Gusta.
Konon menurut sumber di kepolisian, operasi gabungan yang dilaksanakan Poldasu, Poltabes Medan, Depkumham dan BNN Kamis malam lalu telah bocor sehingga hasil dari operasi tersebut tidak maksimal.Perwira melati satu ini membeberkan beberapa pelaku narkoba dan narkotika yang berhasil diciduk dan diproses secara hukum di Mapoltabes Medan. Terbukti dari hasil penyelidikan memiliki jaringan dan sindikat ke dalam Rutan. Ironisnya lagi, seorang napi yang masih aktif berada di dalam sel menjalankan hukuman mampu mengontrol dan mengawasi peredaran narkobanya melalui pesawat telepon.Itulah aksi tersangka Lasarus Sitepu alias Dobal (26 tahun) warga Jalan Pintu Air IV yang ditangkap bersama barang bukti 2 paket sabu-sabu seberat 0,5 gr siap edar dan 1 bungkus ganja seberat 6,2 gr. Dalam pengembangan di Mapoltabes Medan, Dobal mengaku memperoleh barang haram itu dari tersangka Moris Mopisar alias Wak Botak (47), warga Jalan Setia Budi.Tersangka Wak Botak sendiri berhasil ditangkap di kawasan Jalan Jamin Ginting Medan bersama seorang rekannya yang diduga kuat merupakan jaringan mereka juga, Syamsul Rijal Nasution (29) warga Desa Baju Rejo Namorambe Medan. Bersama Wak Botak disita 3 paket sabu-sabu seberat 1,5 gr dan ganja seberat 9 gr, sedangkan dari Syamsul disita barang bukti sabu-sabu seberat 100 gr.Seperti diberitakan Global Senin (3/12/2007) Poltabes Medan berhasil menguak tabir sindikat peredaran narkoba dari maupun ke Rutan. Tersangka Lasarus Sitepu alias Dobal (26) warga Jalan Pintu Air IV bersama barang bukti 2 paket sabu-sabu seberat 0,5 gr siap edar dan 1 bungkus ganja seberat 6,2 gr. Tersangka yang digelandang ke Mapoltabes dilakukan pengembangan dan mengaku barang haram tersebut diperoleh dari tersangka Wak Botak.Kepada petugas keduanya mengaku memperoleh sabu-sabu seberat 100 gr tersebut dari tangan tersangka Yasir Aikal (27) warga Jalan Kapten Muslim Medan Gang Bakti. Lantas, petugas menggeledah rumah tersangka yang diketahui berstatus calon pegawai Rutan Tanjung Gusta (training). Namun pertugas tidak menemukan barang bukti berupa sabu-sabu yang diperkirakan berjumlah besar. Kepada petugas, tersangka mengaku hanya sebagai perantara untuk menyukseskan proses transaksi narkoba tersebut mengingat dirinya akan menjadi pegawai rutan. Sedangkan pemilik barang haram itu merupakan seorang napi rutan berinisial H yang hingga kini masih berada di dalam rutan.Sebelumnya, untuk menggeledah kediaman calon pegawai Rutan, petugas menuju kediaman seorang wanita yang diduga kuat merupakan kurir dalam memperdagangkan narkoba jenis sabu-sabu. Tersangka Binha (37) warga Jalan AR Hakim Gang Raya tak berkutik dibekuk petugas saat melintas di kawasan Jalan Perguruan simpang Aksara Medan bersama 2 bungkus sabu-sabu seberat 49,7 gr.
Menurut sumber di kepolisian, pada masa itu para pelaku narkoba beralih beraktivitas memperdagangkan narkoba dari luar menuju dalam rutan. Sebaliknya, dari dalam rutan beralih ke luar rutan setelah pihak kepolisian memberantas peredaran narkoba dengan gencarnya. Ironisnya, disebut-sebut para napi yang telah bebas dari hukuman masih bisa mengakses jaringannya yaitu para narapidana yang berada di dalam rutan untuk memasok dan mengedarkan narkoba jenis apapun.
Selasa, 29 April 2008
OTOMOTIVE
Pompa Adrenalin dengan Off Road OKI BARENINILAH.COM, Jakarta – Aktivitas alam bebas menggunakan tunggangan roda empat mungkin sudah menjadi pemandangan yang biasa di kaki Gunung Salak, Bogor. Di Kecamatan Taman Sari, ada satu alur off road yang digilai penghobi aktivitas otomotif ini. Akhir pekan lalu, INILAH.COM bersama rombongan wartawan dari Jakarta menjajal medan mendaki tanah liat di kaki Gunung Salak, Bogor. Tidak ingin CJ-7 keluaran tahun 1980-an kesayangannya sampai rusak, Botek, pegiat aktivitas off road yang ikut mendampingi, mensyaratkan hanya dia yang boleh menyupir. Istimewa Dan memang, ketika menjalani alur licin serta tanjakan cukup terjal diselingi jurang yang lumayan dalam, cukup menciutkan hasrat untuk mencoba duduk di belakang setir CJ-7 bercat hitam milik Botek. Start dari Wahana Off Road yang dikelola Dyan Wisata menuju ke salah satu menara BTS (Base Transceiver Station) milik PT Telkomsel, menempuh jarak sekitar tiga kilometer. Kendati relatif dekat, namun tantangan sepanjang perjalanan cukup memacu adrenalin penumpang CJ-7. Untungnya, Botek terbukti piawai mengendalikan laju kendaraan. Adrenalin yang berpacu dengan kemiringan khas lereng terjal kaki gunung itu sedikit bisa terkendalikan karena suguhan pemandangan alam sekitar. Bahkan, saat menunggu giliran ketika ada mobil di depan yang tergelincir keluar alur, di langit yang bercuaca agak mendung nampak seekor elang tengah soaring berputar-putar cukup rendah. Bentangan kedua sayapnya diperkirakan hampir mencapai dua meter. Hawa dingin langsung menyergap ketika INILAH.COM turun dari mobil yang terpaksa mangkrak karena menunggu giliran. Tidak jauh dari lokasi menara Telkomsel, berdiri megah Pura Parahyangan Agung Jagatkarta. Umat Hindu meyakini bagian lereng gunung tersebut adalah tempat petilasan Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran yang sangat masyhur. Bagi Botek, yang kerap menyambangi sirkuit Bukit 4 X 4, Pondok Cabe, Jakarta Selatan, itu alur medan di lereng Gunung Salak terbilang cukup menantang. Dia bahkan sempat membagi sedikit tips untuk yang pertama kali menjajal olahraga off road. Menurutnya, bagi yang belum terbiasa dengan medan berat dan alur dalam di jalur off road, bisa membahayakan bagi kendaraan. “Umumnya orang berkendara menggenggam erat setir saat ingin bermanuver. Sedangkan off road kita hanya menempelkan telapak tangan ke kemudi. Sebab, kalau kita memaksakan setir saat menghadapi alur yang sulit, justru bisa merusak kendaraan,” tandasnya. Bagi pegiat olahraga ini, agaknya uang bukan masalah. Terbukti, berdasarkan penuturan Supri, anggota Komunitas Trooper Indonesia (KTI), dengan tunggangan Daihatsu Taft. Sekitar Rp 50 juta sudah dihabiskannya untuk mengganti bodi mobil dengan model pipa atau biasa disebut tubular, berikut meninggikan gardan, serta memindahkan radiator ke bagian belakang. “Itu belum termasuk winch yang lumayan mahal, harga barunya saja Rp 15 juta untuk merek yang paling banyak dicari yakni ‘Warn 8274’. Untuk mencari winch yang seken lumayan sulit,” ucap karyawan sebuah perusahaan eksploitasi migas dari Australia itu. Dikatakan, hobi off road berawal dari sekadar iseng-iseng karena melihat mobil kategori itu yang terkesan garang. Akhirnya, setelah mencoba-coba, kini dirinya mengaku ketagihan dan tidak bisa meninggalkan hobi tersebut. “Kami pernah melakukan perjalanan lintas negara yakni ke Brunei Darussalam dan Sabah, Malaysia,” imbuh Irawan, pensiunan dari sebuah perusahaan kontraktor nasional. Dalam kesempatan mengarungi medan lumayan berat di kaki Gunung Salak itu, Botek, Supri, Irawan, dan belasan rekan sesama pencinta off road, semuanya tergabung dalam KTI. Organisasi komunitas pemilik Sport Utility Vehicle (SUV) Chevrolet Trooper yang terbentuk sejak 2001 ini sudah memiliki setidaknya tujuh cabang di sejumlah daerah seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, dan Paiton. Ada sejumlah ajang yang biasa digelar KTI untuk menjaga persaudaraan di kalangan anggota. Antara lain, TIFOR (Trooper Indonesia Fun Off Road) yang bertujuan mengasah keterampilan mengemudikan kendaraan 4 X 4. “Salah satu agenda TIFOR adalah coaching clinic yang diberikan senior KTI. Pernah juga kita mengadakan coaching clinic dengan memanggil instruktur dari luar organisasi yakni jawara off roader Yuma Wiranatakusuma (mantan suami artis Ria Irawan, red),” imbuh Irawan. Selain itu, KTI juga biasa menggelar TIAOR atau Trooper Indonesia Adventure Off Road. Kegiatan ini khusus bagi anggota yang telah mahir mengemudikan kendaraan 4 X 4, selain tentunya memiliki Chevrolet Trooper yang siap diterjunkan ke setiap ajang adventure off road. Aktivitas lainnya dari komunitas ini adalah Trooper Indonesia Gathering yang diadakan dua kali dalam setahun. Kegiatan ini selalu diadakan di kota-kota yang berbeda dengan mengikutsertakan anggota keluarga di komunitas tersebut. [O1] |
RENUNGAN BANGSA KITA ...
mengapa harus susah mencari akar permasalahan yang ada..... tinggal bercermin dan bertanya pada diri sendiri............ apakah ini yang diharapkan bangsa ini?............ |
Senin, 28 April 2008
Jumlah tersangka narkoba yang ditangkap Sat Narkoba Poltabes Medan kurun waktu Januari s/d Maret 2008
MADLI TAMBUNAN
INILAH.COM, Medan - Sebanyak 138 tersangka terkait kasus narkoba sejak Januari-Maret 2008, berhasil diringkus Satuan Narkoba Poltabes Medan.
"Dalam tiga bulan belakangan ini, 138 tersangka narkoba berhasil ditangkap Sat Narkoba Poltabes Medan. Dari jumlah tersebut, dua diantaranya oknum TNI," kata Kasat Narkoba Poltabes Medan, Kompol Yanuari Insan, Senin (7/4), di Medan, Sumatera Utara.
Dijelaskan Yanuari, pada bulan Januari 2008 sebanyak 11 pengedar, 7 pemakai narkotika diamankan. Sedangkan, pengedar psikotropika sebanyak 14 orang dan pemakai sebanyak 10 orang.
"Di bulan Januari tersangka yang berhasil ditangkap berjumlah 42 orang dengan barang bukti 7,6 Kg daun ganja kering, 65,9 gram sabu-sabu dan 3 butir pil ekstasi," jelas Yanuari.
Kemudian lanjut Yanuari, pada bulan Februari 2008, Sat Narkoba Poltabes Medan berhasil menangkap 5 pengedar dan 12 pemakai narkotika.
Sedangkan, pengedar psikotropika yang ditangkap sebanyak 6 orang dan pemakai 15 orang dengan barang bukti 66,4 gram daun ganja kering, 2 gram putau, 10,6 gram sabu-sabu, 11 butir pil ekstasi, 3 butir pil Xanax dan 13 butir pil Erimin.
Untuk di bulan Maret sebanyak 9 pengedar dan 7 pemakai narkotika berhasil ditangkap dengan 13 pengedar dan 29 pemakai psikotropika yang diamankan.
"Barang bukti yang berhasil disita petugas berupa 3,2 kilogram daun ganja kering, 4,2 gram putau, 98,85 gram sabu-sabu, 30 butir pil ekstasi dan 36 butir pil Erimin.
Ditambahkan Insan, untuk wilayah Kota Medan yang paling rawan peredaran narkoba, yaitu di kawasan Medan Baru, Persut Sei Tuan, Helvetia, Sunggal Medan Labuhan.
"Sekarang ini, ia telah mengintruksikan kepada seluruh anggota untuk tetap menggalakan pemberantasan narkoba," katanya.[L6]
HIDUP SEHAT
Ada beberapa hal yang sering dilewatkan dalam menjalani hidup, sehingga akibat buruk dari kebiasaan ini akan datang mengganggu kesehatan kita. Hal ini bisa terjadi hanya karena kebiasaan hidup yang tidak teratur. Kebiasaan tersebut adalah antara lain melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak sampai dengan ngemil snack berkalori tinggi. Menurut Pete Cohen, psikolog dan physical trainer, bahwa tidak ada manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasaan ini dipelajari saat tumbuh dewasa. Cara yang paling jitu untuk membuang kebiasaan buruk adalah dengan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik.
Menurut beberapa penelitian, diperlukan pengulangan 20 - 30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru.Apakah semudah itu ??, sepertinya mudah saja, tapi kalau dijalani mengapa sulit??, karena kita memang hidup dilingkungan yang sudah mengesahkan kebiasaan-kebiasaan buruk itu menjadi hal yang biasa. Ada beberapa tips dibawah ini, mengenai cara menghargai hidup dengan menjalani hidup secara sehat dan teratur, yaitu:
1. Minum air putih secara cukup
Kenapa terjadi? tubuh manusia tidak akan memberi sinyal berupa rasa haus sampai tubuh benar-benar kekurangan air atau mengalami dehidrasi. Mengapa air putih? karena dua per tiga tubuh kita terdiri dari air, maka air merupakan unsur terpenting bagi tubuh. Setiap hari kita kehilangan 1,5 liter air lewat kulit, paru-paru dan ginjal (berupa air kencing). Untuk itu kehilangan itu harus digantikan dengan jumlah yang cukup, sehingga tubuh akan terhindar dari kelelahan, sakit kepala, kulit kusam dan bad mood.
2. Sarapan pagi setiap hari
Kenapa terjadi? Alasan yang sering didengar adalah karena tidak cukup waktu untuk sarapan. Mengapa sarapan? Kalau sarapan terlewatkan maka akan mempengaruhi produktivitas kerja. Untuk itu 'dengarkan' tubuh anda dengan melakukan sarapan sehat secara rutin setiap hari. Sarapan sehat adalah makanan ringan yang cukup gizi seperti segelas susu atau jus buah atau sarapan siap saji yang kaya gizi dan rendah lemak.
3. Makan siang yang bergizi
Kenapa terjadi? Karena biasanya kelebihan karbohidrat sering terjadi saat makan siang, atau kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung protein sebagau sumber energi.Mengapa harus bergizi? Biasanya ngemil makanan tinggi kalori akan jadi pilihan utama apabila rasa lapar menyerang, seperti cokelat, keripik atau biskuit, yang banyak mengandung lemak, gula dan garam.Untuk itu memilih makan siang yang bergizi adalah cara yang bijaksana untuk mengatasi rasa lapar. Cara yang bijaksana menurut Dr. Wendy Doyle, ahli diet, dengan cara menambah lauknya, makan sepotong buah atau segelas yoghurt.
4. Siasati makan malam
Kenapa terjadi? Biasanya setelah lelah seharian kerja, maka akan malas kalau harus mempersiapkan makan malam. Mengapa disiasati? Karena biasanya bila tidak mempersiapkan makan malam maka fast food atau take-away food, yang pasti mengandung tinggi lemak dan garam. Cara mengatasinya??, makan sesuatu sebelum pulang kantor dan mengisi kulkas dengan bahan makanan yang lebih tahan lama simpan untuk keadaan darurat. Kalau terpaksa membeli makanan, lebih baik hindari makanan yang digoreng dan pikirkan makanan tersebut mengandung gizi, yang paling tidak, cukup
Penangkapan Artis dangdut Imam S. Arifin
WN Malaysia jadi pengear pikotropika
Sindikat Asal Malaysia Ditangkap Sindikat narkoba asal Malaysia dan Jakarta merambah Kota Medan, Sumatera Utara. Aparat Polda Sumut mengungkap dan menangkap pelakunya. "Polda Sumut menangkap seorang pria asal Malaysia yang merupakan sindikat narkoba yang mulai melirik Kota Medan menjadi sasarannya. Dari tangan tersangka polisi menyita barang bukti puluhan gram sabu-sabu dan pil ekstasi yang diperkirakan bernilai puluhan juta rupiah," kata Kasat Narkoba Poltabes Medan Kompol Ahmad Yanuari Insan di Mapoltabes Medan, Jumat (4/4). Awalnya, Kamis 3 April, Sat Narkoba Poltabes mencium gerak-gerik pria asal Malaysia, Mr Liem (44), bersama temannya, Chik Kau Faw (48), warga Jalan Sulang Saling. Polisi meringkus kedua tersangka saat melintasi Jalan Cemara. Ketika dilakukan penggeledahan, polisi menemukan narkoba jenis sabu-sabu seberat 20 gram. Dalam pemeriksaan polisi, pria asal Malaysia yang baru keluar dari Rutan Tanjung Gusta, Medan, itu mengungkapkan barang haram tersebut diperolehnya dari Teddy (30) warga Jalan Gandhi Medan. Tak ingin buruannya kabur, polisi langsung melakukan pengembangan dan memburu tersangka yang dimaksud. Alhasil, Teddy berhasil diciduk di kawasan Jalan Wahidin. Dari saku celana jeans tersangka, polisi menemukan 40 butir pil ekstasi. Rupanya, Teddy buka mulut pada polisi mengatakan, pil-pil tersebut diperolehnya dari Donna wanita asal Jakarta. Lagi-lagi, aparat Sat Narkoba Poltabes Medan menemukan barang bukti pil ekstasi dari Donna. Namun, dari tangan tersangka dijumpai cuma 3,5 butir ekstasi, sebab sebagian pilnya sudah habis terjual. "Tertangkapnya empat tersangka ini menunjukkan adanya sindikat narkoba dari luar negeri. Untuk melakukan pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjutnya, keempat tersangka masih dalam tahanan polisi," ujar Yanuari Insan.[L3] |