Selasa, 29 April 2008

OTOMOTIVE

Pompa Adrenalin dengan Off Road
OKI BARENINILAH.COM, Jakarta – Aktivitas alam bebas menggunakan tunggangan roda empat mungkin sudah menjadi pemandangan yang biasa di kaki Gunung Salak, Bogor. Di Kecamatan Taman Sari, ada satu alur off road yang digilai penghobi aktivitas otomotif ini.
Akhir pekan lalu, INILAH.COM bersama rombongan wartawan dari Jakarta menjajal medan mendaki tanah liat di kaki Gunung Salak, Bogor. Tidak ingin CJ-7 keluaran tahun 1980-an kesayangannya sampai rusak, Botek, pegiat aktivitas off road yang ikut mendampingi, mensyaratkan hanya dia yang boleh menyupir.
Istimewa
Dan memang, ketika menjalani alur licin serta tanjakan cukup terjal diselingi jurang yang lumayan dalam, cukup menciutkan hasrat untuk mencoba duduk di belakang setir CJ-7 bercat hitam milik Botek. Start dari Wahana Off Road yang dikelola Dyan Wisata menuju ke salah satu menara BTS (Base Transceiver Station) milik PT Telkomsel, menempuh jarak sekitar tiga kilometer.
Kendati relatif dekat, namun tantangan sepanjang perjalanan cukup memacu adrenalin penumpang CJ-7. Untungnya, Botek terbukti piawai mengendalikan laju kendaraan.
Adrenalin yang berpacu dengan kemiringan khas lereng terjal kaki gunung itu sedikit bisa terkendalikan karena suguhan pemandangan alam sekitar. Bahkan, saat menunggu giliran ketika ada mobil di depan yang tergelincir keluar alur, di langit yang bercuaca agak mendung nampak seekor elang tengah soaring berputar-putar cukup rendah. Bentangan kedua sayapnya diperkirakan hampir mencapai dua meter.
Hawa dingin langsung menyergap ketika INILAH.COM turun dari mobil yang terpaksa mangkrak karena menunggu giliran. Tidak jauh dari lokasi menara Telkomsel, berdiri megah Pura Parahyangan Agung Jagatkarta. Umat Hindu meyakini bagian lereng gunung tersebut adalah tempat petilasan Prabu Siliwangi, penguasa Pajajaran yang sangat masyhur.
Bagi Botek, yang kerap menyambangi sirkuit Bukit 4 X 4, Pondok Cabe, Jakarta Selatan, itu alur medan di lereng Gunung Salak terbilang cukup menantang. Dia bahkan sempat membagi sedikit tips untuk yang pertama kali menjajal olahraga off road. Menurutnya, bagi yang belum terbiasa dengan medan berat dan alur dalam di jalur off road, bisa membahayakan bagi kendaraan.
“Umumnya orang berkendara menggenggam erat setir saat ingin bermanuver. Sedangkan off road kita hanya menempelkan telapak tangan ke kemudi. Sebab, kalau kita memaksakan setir saat menghadapi alur yang sulit, justru bisa merusak kendaraan,” tandasnya.
Bagi pegiat olahraga ini, agaknya uang bukan masalah. Terbukti, berdasarkan penuturan Supri, anggota Komunitas Trooper Indonesia (KTI), dengan tunggangan Daihatsu Taft. Sekitar Rp 50 juta sudah dihabiskannya untuk mengganti bodi mobil dengan model pipa atau biasa disebut tubular, berikut meninggikan gardan, serta memindahkan radiator ke bagian belakang.
“Itu belum termasuk winch yang lumayan mahal, harga barunya saja Rp 15 juta untuk merek yang paling banyak dicari yakni ‘Warn 8274’. Untuk mencari winch yang seken lumayan sulit,” ucap karyawan sebuah perusahaan eksploitasi migas dari Australia itu.
Dikatakan, hobi off road berawal dari sekadar iseng-iseng karena melihat mobil kategori itu yang terkesan garang. Akhirnya, setelah mencoba-coba, kini dirinya mengaku ketagihan dan tidak bisa meninggalkan hobi tersebut.
“Kami pernah melakukan perjalanan lintas negara yakni ke Brunei Darussalam dan Sabah, Malaysia,” imbuh Irawan, pensiunan dari sebuah perusahaan kontraktor nasional.
Dalam kesempatan mengarungi medan lumayan berat di kaki Gunung Salak itu, Botek, Supri, Irawan, dan belasan rekan sesama pencinta off road, semuanya tergabung dalam KTI.
Organisasi komunitas pemilik Sport Utility Vehicle (SUV) Chevrolet Trooper yang terbentuk sejak 2001 ini sudah memiliki setidaknya tujuh cabang di sejumlah daerah seperti Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, dan Paiton.
Ada sejumlah ajang yang biasa digelar KTI untuk menjaga persaudaraan di kalangan anggota. Antara lain, TIFOR (Trooper Indonesia Fun Off Road) yang bertujuan mengasah keterampilan mengemudikan kendaraan 4 X 4.
“Salah satu agenda TIFOR adalah coaching clinic yang diberikan senior KTI. Pernah juga kita mengadakan coaching clinic dengan memanggil instruktur dari luar organisasi yakni jawara off roader Yuma Wiranatakusuma (mantan suami artis Ria Irawan, red),” imbuh Irawan.
Selain itu, KTI juga biasa menggelar TIAOR atau Trooper Indonesia Adventure Off Road. Kegiatan ini khusus bagi anggota yang telah mahir mengemudikan kendaraan 4 X 4, selain tentunya memiliki Chevrolet Trooper yang siap diterjunkan ke setiap ajang adventure off road.
Aktivitas lainnya dari komunitas ini adalah Trooper Indonesia Gathering yang diadakan dua kali dalam setahun. Kegiatan ini selalu diadakan di kota-kota yang berbeda dengan mengikutsertakan anggota keluarga di komunitas tersebut. [O1]

RENUNGAN BANGSA KITA ...

mengapa harus susah mencari akar permasalahan yang ada.....

tinggal bercermin dan bertanya pada diri sendiri............

apakah ini yang diharapkan bangsa ini?............






















Senin, 28 April 2008

Jumlah tersangka narkoba yang ditangkap Sat Narkoba Poltabes Medan kurun waktu Januari s/d Maret 2008

























MADLI TAMBUNAN
INILAH.COM, Medan - Sebanyak 138 tersangka terkait kasus narkoba sejak Januari-Maret 2008, berhasil diringkus Satuan Narkoba Poltabes Medan.
"Dalam tiga bulan belakangan ini, 138 tersangka narkoba berhasil ditangkap Sat Narkoba Poltabes Medan. Dari jumlah tersebut, dua diantaranya oknum TNI," kata Kasat Narkoba Poltabes Medan, Kompol Yanuari Insan, Senin (7/4), di Medan, Sumatera Utara.
Dijelaskan Yanuari, pada bulan Januari 2008 sebanyak 11 pengedar, 7 pemakai narkotika diamankan. Sedangkan, pengedar psikotropika sebanyak 14 orang dan pemakai sebanyak 10 orang.
"Di bulan Januari tersangka yang berhasil ditangkap berjumlah 42 orang dengan barang bukti 7,6 Kg daun ganja kering, 65,9 gram sabu-sabu dan 3 butir pil ekstasi," jelas Yanuari.
Kemudian lanjut Yanuari, pada bulan Februari 2008, Sat Narkoba Poltabes Medan berhasil menangkap 5 pengedar dan 12 pemakai narkotika.
Sedangkan, pengedar psikotropika yang ditangkap sebanyak 6 orang dan pemakai 15 orang dengan barang bukti 66,4 gram daun ganja kering, 2 gram putau, 10,6 gram sabu-sabu, 11 butir pil ekstasi, 3 butir pil Xanax dan 13 butir pil Erimin.
Untuk di bulan Maret sebanyak 9 pengedar dan 7 pemakai narkotika berhasil ditangkap dengan 13 pengedar dan 29 pemakai psikotropika yang diamankan.
"Barang bukti yang berhasil disita petugas berupa 3,2 kilogram daun ganja kering, 4,2 gram putau, 98,85 gram sabu-sabu, 30 butir pil ekstasi dan 36 butir pil Erimin.
Ditambahkan Insan, untuk wilayah Kota Medan yang paling rawan peredaran narkoba, yaitu di kawasan Medan Baru, Persut Sei Tuan, Helvetia, Sunggal Medan Labuhan.
"Sekarang ini, ia telah mengintruksikan kepada seluruh anggota untuk tetap menggalakan pemberantasan narkoba," katanya.[L6]


HIDUP SEHAT

Ada beberapa hal yang sering dilewatkan dalam menjalani hidup, sehingga akibat buruk dari kebiasaan ini akan datang mengganggu kesehatan kita. Hal ini bisa terjadi hanya karena kebiasaan hidup yang tidak teratur. Kebiasaan tersebut adalah antara lain melewatkan sarapan, kurang minum air putih, kurang gerak sampai dengan ngemil snack berkalori tinggi. Menurut Pete Cohen, psikolog dan physical trainer, bahwa tidak ada manusia lahir dengan kebiasaan buruk. Kebiasaan ini dipelajari saat tumbuh dewasa. Cara yang paling jitu untuk membuang kebiasaan buruk adalah dengan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik.
Menurut beberapa penelitian, diperlukan pengulangan 20 - 30 kali untuk kemudian menjadi kebiasaan baru.Apakah semudah itu ??, sepertinya mudah saja, tapi kalau dijalani mengapa sulit??, karena kita memang hidup dilingkungan yang sudah mengesahkan kebiasaan-kebiasaan buruk itu menjadi hal yang biasa. Ada beberapa tips dibawah ini, mengenai cara menghargai hidup dengan menjalani hidup secara sehat dan teratur, yaitu:
1. Minum air putih secara cukup
Kenapa terjadi? tubuh manusia tidak akan memberi sinyal berupa rasa haus sampai tubuh benar-benar kekurangan air atau mengalami dehidrasi. Mengapa air putih? karena dua per tiga tubuh kita terdiri dari air, maka air merupakan unsur terpenting bagi tubuh. Setiap hari kita kehilangan 1,5 liter air lewat kulit, paru-paru dan ginjal (berupa air kencing). Untuk itu kehilangan itu harus digantikan dengan jumlah yang cukup, sehingga tubuh akan terhindar dari kelelahan, sakit kepala, kulit kusam dan bad mood.
2. Sarapan pagi setiap hari
Kenapa terjadi? Alasan yang sering didengar adalah karena tidak cukup waktu untuk sarapan. Mengapa sarapan? Kalau sarapan terlewatkan maka akan mempengaruhi produktivitas kerja. Untuk itu 'dengarkan' tubuh anda dengan melakukan sarapan sehat secara rutin setiap hari. Sarapan sehat adalah makanan ringan yang cukup gizi seperti segelas susu atau jus buah atau sarapan siap saji yang kaya gizi dan rendah lemak.
3. Makan siang yang bergizi
Kenapa terjadi? Karena biasanya kelebihan karbohidrat sering terjadi saat makan siang, atau kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung protein sebagau sumber energi.Mengapa harus bergizi? Biasanya ngemil makanan tinggi kalori akan jadi pilihan utama apabila rasa lapar menyerang, seperti cokelat, keripik atau biskuit, yang banyak mengandung lemak, gula dan garam.Untuk itu memilih makan siang yang bergizi adalah cara yang bijaksana untuk mengatasi rasa lapar. Cara yang bijaksana menurut Dr. Wendy Doyle, ahli diet, dengan cara menambah lauknya, makan sepotong buah atau segelas yoghurt.
4. Siasati makan malam
Kenapa terjadi? Biasanya setelah lelah seharian kerja, maka akan malas kalau harus mempersiapkan makan malam. Mengapa disiasati? Karena biasanya bila tidak mempersiapkan makan malam maka fast food atau take-away food, yang pasti mengandung tinggi lemak dan garam. Cara mengatasinya??, makan sesuatu sebelum pulang kantor dan mengisi kulkas dengan bahan makanan yang lebih tahan lama simpan untuk keadaan darurat. Kalau terpaksa membeli makanan, lebih baik hindari makanan yang digoreng dan pikirkan makanan tersebut mengandung gizi, yang paling tidak, cukup

Penangkapan Artis dangdut Imam S. Arifin

saduran dari: Radar Banten.com
Saat Ditangkap Sempat Lakukan Perlawanan
By redaksi
Minggu, 06-April-2008, 07:42:00
100 clicks


Daftar artis yang terjerat narkoba semakin panjang. Setelah pelawak Gogon dan rocker Ahmad Albar, kini giliran pencipta dan penyanyi dangdut senior Imam S. Arifin, 48, ditangkap Satuan Narkoba Poltabes Medan, Sumatera Utara, di pelataran parkir Hotel Pardede Medan, Sabtu (5/4) dini hari, sekitar pukul 00.15 WIB. Harian POSMETRO (Grup Jawa Pos) melaporkan, suami Nana Mardiana itu kedapatan mengantongi narkoba jenis sabu-sabu seberat 1,6 gram beserta alat isapnya (bong), ditambah tablet untuk menambah kejantanan jenis Viagra. Kapoltabes Medan Kombespol Drs Bambang Sukamto mengatakan, satuan narkoba yang mendapat informasi ada pengguna narkoba dari seseorang langsung mendatangi Hotel Pardede dan menyergap Imam S. Arifin saat turun dari mobil Honda CRV bernomor polisi BK 55 QJ yang ditumpanginya. Ketika ditangkap, Imam S. Arifin sempat memberontak dan mengelak atas tudingan kepemilikan sabu-sabu tersebut. Namun ketika diboyong petugas ke Markas Poltabes Medan Jalan H M. Said, dia akhirnya mengakui. ’’Mungkin ketika penyergapan tersebut, dia malu mengakui karena terlalu ramai,’’ ujar Kombespol Bambang Sukamto yang didampingi Kasat Narkoba Kompol A. Yanuari Insan SIK kepada wartawan. Setelah Imam S. Arifin mengakui barang haram tersebut miliknya, polisi pun melakukan pengembangan. Kemudian, diperolehlah nama bandar narkoba berinisial KT yang berdomisili di Labuhan, Medan. Petugas pun langsung melakukan penyergapan ke Labuhan. Polisi sempat dihadang warga sekitar. Mereka mengaku tak ingin tempatnya diobrak-abrik polisi. Namun ketika dilakukan dialog dengan masyarakat, akhirnya kepolisian mendapatkan kurir sabu yang mengantarkan barang haram tersebut kepada Imam S. Arifin, yakni Zulham Sahri, 37, warga Kelurahan Sei Rengas Pulau, Medan Labuhan. Dari tangan tersangka, polisi mengamankan 1 gram sabu-sabu dan memboyongnya ke Mapoltabes Medan. Sedangkan bandar narkoba yang menyuplai barang kepada Imam S. Arifin sudah kabur. Saat ini, penyuplai itu menjadi buron kepolisian. ’’Kita akan terus melakukan pengembangan dalam mengungkap kasus ini,’’ ujar Bambang. Ada urusan apa Imam yang warga ibu kota itu berada di Medan? Menurut sumber POSMETRO, meski tinggal di Jakarta, istri Imam S. Arifin, Nana Mardiana, berasal dari Medan. Kehadirannya di kota terbesar di Sumatera itu untuk bersilaturahmi dengan keluarga istri yang berada di Mandala, Medan. Selain itu, Imam S. Arifin yang datang ke Medan sejak 1 April tersebut juga untuk bekerja, yakni memeriahkan kampanye salah satu calon gubernur Sumatera Utara (cagubsu). Ketika ditanya hal itu, Imam S. Arifin membantah. ’’Kehadiran saya hanya untuk bersilaturahmi dengan keluarga,’’ ujar Imam yang saat ditemui mengenakan topi sembari menundukkan kepala. Ketika ditanya sudah berapa lama mengonsumsi narkoba, Imam tak mau menjawab. Dia hanya menggeleng. Kasat Narkoba Kompol Insan SIK mengungkapkan, sebenarnya Imam tidak menginap di Hotel Pardede, melainkan di Garuda Plaza Hotel, Jalan Sisingamangaraja, Medan, kamar 61. ’’Mungkin, dia datang ke Hotel Pardede tersebut hanya untuk menggunakan narkoba,’’ ungkap Insan. Saat diperiksa Satnarkoba Poltabes Medan, Imam mengaku mengonsumsi narkoba sudah cukup lama. ’’Dia (Imam S. Arifin) menggunakan narkoba sudah bertahun-tahun. Dan sepertinya dia sudah ketergantungan,’’ ucap Bambang sembari menambahkan, Imam S. Arifin dikenakan pasal 62 subsider 60 dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun. (jfar/kim)

WN Malaysia jadi pengear pikotropika

Sindikat Asal Malaysia Ditangkap
Sindikat narkoba asal Malaysia dan Jakarta merambah Kota Medan, Sumatera Utara. Aparat Polda Sumut mengungkap dan menangkap pelakunya.
"Polda Sumut menangkap seorang pria asal Malaysia yang merupakan sindikat narkoba yang mulai melirik Kota Medan menjadi sasarannya. Dari tangan tersangka polisi menyita barang bukti puluhan gram sabu-sabu dan pil ekstasi yang diperkirakan bernilai puluhan juta rupiah," kata Kasat Narkoba Poltabes Medan Kompol Ahmad Yanuari Insan di Mapoltabes Medan, Jumat (4/4).
Awalnya, Kamis 3 April, Sat Narkoba Poltabes mencium gerak-gerik pria asal Malaysia, Mr Liem (44), bersama temannya, Chik Kau Faw (48), warga Jalan Sulang Saling.
Polisi meringkus kedua tersangka saat melintasi Jalan Cemara. Ketika dilakukan penggeledahan, polisi menemukan narkoba jenis sabu-sabu seberat 20 gram.
Dalam pemeriksaan polisi, pria asal Malaysia yang baru keluar dari Rutan Tanjung Gusta, Medan, itu mengungkapkan barang haram tersebut diperolehnya dari Teddy (30) warga Jalan Gandhi Medan.
Tak ingin buruannya kabur, polisi langsung melakukan pengembangan dan memburu tersangka yang dimaksud. Alhasil, Teddy berhasil diciduk di kawasan Jalan Wahidin. Dari saku celana jeans tersangka, polisi menemukan 40 butir pil ekstasi.
Rupanya, Teddy buka mulut pada polisi mengatakan, pil-pil tersebut diperolehnya dari Donna wanita asal Jakarta. Lagi-lagi, aparat Sat Narkoba Poltabes Medan menemukan barang bukti pil ekstasi dari Donna. Namun, dari tangan tersangka dijumpai cuma 3,5 butir ekstasi, sebab sebagian pilnya sudah habis terjual.
"Tertangkapnya empat tersangka ini menunjukkan adanya sindikat narkoba
dari luar negeri. Untuk melakukan pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjutnya, keempat tersangka masih dalam tahanan polisi," ujar Yanuari Insan.[L3]